Jumat, 10 Oktober 2014

OPINI IDEOLOGI DUNIA




IDEOLOGI DUNIA

                Banyak sekali ideologi dunia yang sepertinya sulit untuk disebutkan satu persatu. Seluruh kata yang berakhiran “isme” adalah sebuah ideologi. “Isme” dapat kita terjemahkan sebagai kata “paham”. Komun-isme yang dapat kita artikan paham komunis. Sosial+isme adalah paham sosial. Dan berbagai macam isme-isme lainnya.

                Di dunia ada dua kutub ideologi yang berseberangan. Antara ideologi liberalisme-kapitalisme dan sosialisme-komunisme. Liberalisme adalah suatu paham liberal, paham kebebasan, paham yang menjadikan pasar bebas itu ada. Paham yang di gunakan PBB untuk menstabilkan ekonomi dunia. Sedangkan kapitalisme adalah paham kapital. Paham yang dimana seorang pemilik harta/modal terbanyak, maka dia yang berhak berkuasa dan yang paling berhak mendapat keuntungan banyak. Sosialisme adalah paham sosial kemanusiaan. Paham yang menempatkan rasa kemanuisiaan di tempat tertinggi. Kemanusiaan adalah harga mati di atas ketuhanan. Jadi tidak heran jika warga negara sosialisme lebih cenderung menjunjung tinggi nilai toleransinya daripada nilai-nilai agamanya. Komunisme adalah paham yang biasa kita dengar sebagai sama-rasa sama-rata. Komunisme cenderung bersifat kolektif kolegial. Kita bekerja keras dan kita tidak bekerja keras, kita akan mendapat sebuah hasil yang sama.

                Mengapa dua kutub ideologi tersebut berseberangan? Pertama, kutub liberal-kapital dibandingkan dengan kutub sosial-komunis adalah prinsip budayanya. Budaya yang biasanya kita dengar di indonesia, atau sering kita sebut gotong royong itu tidak berlaku bagi paham kapitalis maupun liberalis. Sebaliknya, paham sosialis dan komunis sangat menjunjung tinggi gotong-royong, atau kolektif-kolegial sebutan bagi dunia.

                Kedua, tentang sistem ekonomi. Sistem ekonomi kapitalisme sangatlah berseberangan dengan  sistem ekonomi komunisme. Kapitalisme dapat dikatakan juga egois dalam sistem ekonomi dan dapat juga dikatakan sebagai nilai kemandirian. Karena, kapitalisme dapat menimbun harta dan meraup keuntungan banyak jika dia bekerja keras dan alternatif lain dia memiliki modal yang banyak sehingga dapat membeli saham. Berbeda dengan sistem ekonomi komunis. Sistem ekonomi komunis dapat kawan-kawan simpulkan sendiri atas arti dari komunis itu sendiri, sama-rasa sama-rata. Sistem ekonomi yang menjunjung tinggi gotong-royong/kolektif-kolegial. Maka dari itu seberapa banyak modal yang ditanamkan, seberapa keras upaya untuk bekerja, hasil yang di dapat adalah sama rata.

Sistem ekonomi dan budaya dua kutub tersebut sangatlah jauh berseberangan. Sekarang jika kawan-kawan di hadapkan oleh sebuah pilihan, kawan-kawan akan memilih paham yang mana? Kapitalis? Dapat menimbun harta, memiliki konsep kemandirian, barang siapa yang bekerja keras mendapatkan hasil yang berbeda. Dan yang menanamkan modal besar juga mendapatkan hasil yang berbeda. Namun untuk gotong royong di segala bidangnya dapat di katakan nol.

Atau kawan-kawan memilih paham komunisme? Yang memiliki budaya toleransi dan kemanusiaan yang tinggi. Meskipun kalian malas, bekerja secara tidak serius akan mendapatkan hasil yang sama. Tidak dapat menimbun harta. Namun setiap kesulitan kawan-kawan di bidang apapun akan di tolong. Begitulah perbedaan antara dua kutub ideologi tersebut.

Adakah kutub ketiga selain itu? Ada. Dan saya katakan itu bukanlah kutub ketiga. Melainkan sebuah poros tengah penyeberangan dari dua kutub ideologi tersebut. Ideologi tersebut adalah ideologi kita sebagai bangsa indonesia. Pancasila adalah poros tengah daripada dua kutub ideologi tersebut dan dunia menganggap pancasila adalah kutub ideologi yang ketiga yang mampu mambawa perdamaian dunia. Azas nasionalisme-kemanusiaan, sosial-demokrasi dan ketuhanan adalah suatu ideologi yang paling sempurna.  Dan akhirnya banyak negara yang mengikuti azas tersebut dengan sebutan berbeda di tiap negara, yakni bukan pancasila lagi. Di india ajaran tersebut dimulai oleh mahatma gandhi. Di venezuela dimulai oleh hugo chavez. Dan mereka menggunakan ideologi serupa atas dasar inspirasi dari presiden proklamator indonesia ir soekarno.

Pancasila adalah gabungan dari paham dua kutub dunia tersebut. Mulai dari sistem ekonomi dan budaya. Sitem ekonomi non-komunis dan non-kapitalis diterapkan oleh negara kita tercinta. Kita tetap mandiri di dalam bidang ekonomi. Dalam artian, kita tetap harus bekerja keras jika ingin mendapatkan sebuah hasil yang lebih. Namun, tidak terlepas dari azas KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKAT INDONESIA yang sesuai dengan sila kelima pancasila. Dan tidak ada perbedaan hak dan kewajiban di antara si kaya dan si miskin. Saya ulas kembali perbedaan si kaya dan si miskin sangat dirasakan sekali pada masyarakat yang tinggal di negara kapitalis dan liberalis. Namun tidak di negara komunis. Jadi, indonesia memiliki sebuah sistem yang tepat. Setiap individu berhak mandiri, menimbun harta, namun tidak ada kesenjangan sosial di tiap-tiap individu.

Sistem budaya yang tertera di dalam pancasila adalah sistem gotong-royong atau yang lebih dikenal mendunia adalah kolektif-kolegial. Sistem budaya ini adalah sistem budaya yang tidak jauh beda dari sistem budaya komunis-sosialis yang mengutamakan toleransi antar sesama manusia yang berlandaskan ketuhanan.

Jadi patut kita bangga dengan bangsa kita yang mampu melahirkan paham perdamaian dunia yaitu nasionalisme-kemanusiaan, sosial demokrasi, dan ketuhanan sebagai landasan utama. Dan terpenting lagi, bapak presiden pertama indonesia yang menjadi pencetusnya. Sang proklamator ir soekarno yang sekaligus mengantarkan kita menuju gerbang kemerdekaan. MERDEKA !!!!!!!

Oleh            : ARIEL SHARON, S.Pd
Jabatan        :
WAKABID ORGANISASI DPC  GMNI BOJONEGORO











Tidak ada komentar:

Posting Komentar